All That the Nature Shows Me

This is all about what the nature teaches me, through people, nature itself or consciousness.

Puasa


"Puasa itu bukan bulan Ramadhan tapi tiap hari. Udah dateng jauh-jauh, udah nunggu lama, eh mesti puasa ketemu."

"Iyah, tapi nanti kalo buka puasa pasti manis"

(redaksi asli lupa, kurang lebih gitulah)

Itulah potongan dialog di siang ini. Aku teringat bulan Ramadhan yang sebentar lagi tiba. Seperti biasa perbedaan pendapat tentang awal puasa menjadi diskusi basa basi yang lambat laun membosankan. Seorang teman bertanya, "Puasa itu kan udah ratusan tahun, kok masih bisa beda-beda gitu nentuinnya?" Ah, sudahlah kawan, mau pake mangkok bentuk bulat atau kotak yang penting kan sayur yang ada di dalemnya (ngebayangin sayur bayem mama, slurp)?

Puasa Tiap Waktu

Kalau dipikir-pikir selain puasa yang memang disyariatkan pada puasa wajib atau sunnah, jika kita maknai puasa sebagai sebuah kesadaran untuk menahan diri; maka puasa dapat menjelma ke dalam berbagai bentuk yang indah. Puasa dalam keterlibatan pembunuhan masal hewan. Puasa pake listrik yang ga perlu. Puasa naik kendaraan bermotor. Puasa nge-mall. Puasa karaoke. Puasa berantem. Puasa belanja baju, tas, sepatu. Puasa beli gadget. Ah indahnya...

Seandainya saja puasa bukan hanya ada di bulan Ramadhan (dengan asumsi tidak hanya puasa makan minum), sepertinya dunia yang serba terlalu sibuk ini akan melambat sebentar. Gerasak gerusuk untuk meraih hal yang tak nyata akan menenang. Ambil satu contoh, puasa naik kendaraan bermotor ke tempat yang dekat. Untuk pergi ke warung yang hanya berjarak seratus meter saja, banyak yang lebih memilih untuk menyumbang polusi untuk menebus kemalasan dengan naik motor. Alasan klasik: lebih cepat. Lebih cepat lalu?

Kecanduan akut masyarakat modern pada kata 'cepat' menjadikan hidup seperti pengejaran pada hal yang... entahlah, tak jelas. Mungkin dengan sedikit berpuasa untuk beberapa hal, kita mampu menikmati ritme kehidupan.

Puasa juga memberi kesempatan orang lain untuk diperhatikan. Misalnya, dengan puasa membeli gadget kita dapat mengalokasikan dana tersebut untuk membantu orang lain.


Puasa Bukan Anti

Keindahan ajaran Muhammad pembawa kedamaian adalah Puasa bukan Anti. Puasa pada hal-hal yang memang dibolehkan. Tanpa memungkiri kebutuhan 'duniawi'. Bukan gerakan anti 'kawin' tapi puasa 'kawin' di siang hari pada bulan Ramadhan atau saat menjalankan puasa sunah.

Puasa membantu diri kita menemukan kembali kenikmatan yang tertutup selimut jenuh.

Seberapa sadar saya mampu berpuasa? Rasanya masih sangat tidak sadar. Semoga kita semua bisa berpuasa untuk menemukan (kembali) kenikmatan.

Oke Uu, kita puasa ;-)

posted on facebook Saturday, August 15, 2009 at 1:06pm
picture from edupics.com

Mimpi

"Mimpi adalah kunci untuk kita menaklukan dunia..." (laskar pelangi, Nidji)

Mungkin orang akan bertanya pada keyakinanku mengenai hukum-ketertarikan dan mimpi-mimpi yang ditelurkannya. Boleh juga orang hanya menganggap saya hanya pemimpi yang tidak berpikiran logis. "It may work in books or movies, but not in real life," suatu hari ujar seorang teman. Yah, kadang keyakinan pada diri sendiri dan mimpiku pun goyah.

Salah satu 'quote' Oprah Winfrey berkata kurang lebih seperti ini: kesuksesan adalah saat kau hidup seperti yang kau impikan. Mungkin itu kehidupan yang dilalui oleh mbah Surip yang dengan manisnya ia tutup. Bahagia dengan seni dan jalanan. Lalu bagaimana dengan segudang mimpiku? Adakah mereka menyata?

Hidup perlu harapan agar tetap memiliki alasan untuk tersenyum saat kesadaranmu goyah. Saat bermimpi, bersiap pulalah untuk menerima jika mimpi itu hanya akan tetap indah dalam mimpi bukan di dunia nyata. Hidup ini bagai kendaraan yang hanya benar-benar hidup detik itu juga saat hidup terdefinisikan (terinspirasi Uu dan Sidarta). Hidup hanya meninggalkan kenangan (bahkan kenangan dari sedetik yang lalu), dan ia (bagiku) memerlukan cahaya untuk penerangan agar tetap melaju yaitu mimpi.

Hidupku penuh dengan mimpi; yang masih terus kuyakini dan yang telah kubebaskan tetap di alam mimpi tanpa perlu lahir ke alam nyata. Aku dengan sadar bermimpi di kehidupan nyata. Biarkan seperti itu. Walaupun hidupku hanya tertutupi keindahan semu mimpi, aku bahagia. Apakah memang ada kehidupan nyata?

Suatu hari nanti aku ingin menjadi salah satu orang yang mampu membuktikan bahwa 'live your dream' bukan hanya mitos. Semoga. Wah, mimpi lagi.

(sebelumnya dipost di facebook)

About me

Foto Saya
Cie
- writes everything coming to her mind - loves sleeping - wants to own a library - hates routine - loves the pleasure of discovery
Lihat profil lengkapku

Subscribe via Email

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

People Read the Blog

Visitor

hit counter