All That the Nature Shows Me

This is all about what the nature teaches me, through people, nature itself or consciousness.

Dunia Lain

bila benar adanya
tempat lain di sana
mungkin aku sedang terbang,
atau menggeliat mendesah,
atau tertawa terbahak

dan di dunia lain sana
aku seorang papa yang melarat,
atau juga seorang raja,
atau pemerkosa dan pendusta,
atau hewan melata yang sedang memangsa

hai dunia lain di sana
adakah surga dan neraka?

(May'11)

posted from Bloggeroid

A Child

I had a conversation with my boyfriend about not having a child could be a good solution. Looking at current situation (greedy exploitation of energy resources, etc.), givinga birth to a child would be only giving him sufferings. But then we become so optimistic and belive the chance of surviving and having a good life is still there.

Anyway, I do know some people who decide notto have children. That is none of my business. However if I look at them (a friend of mine, bhiksu, etc), I'm amazed how deep their understanding of human beings, life and meaning of all of it. They know better how to raise a kid. How to raise human being. But decided not to have one.

Ironically, on the other hand we have these new born babies of those who are still confused of themselves. Wouldn't those babies grow older? What would they be if the parents do not know how to raise them? Wouldn't they just 'replicate' the parents?

Don't you think we have too many parents giving birth to new life but not enough parents able to raise them?

(May'11. Can I become a parent?)

posted from Bloggeroid

Pernikahan

"Meet prince, get married and live happily ever after." Terdengar membosankan. Begitu pula pembahasan mengenai kebosanannya, sungguh membosankan! Tetapi tetap saja, saya ingin membahasnya. Saya tertarik dengan pernikahan.


Saat pernikahan dianggap pintu gerbang menuju kehidupan yang lebih bebas. Tanpa aturan orang tua. Atau pernikahan adalah hasil dari keputusan tergesa-gesa saat mengalami euphoria mematikan bernama jatuh cinta. Atau saat pernikahan hanya untuk mendapatkan legalitas berhubungan badan. Atau saat pernikahan adalah alat untuk mengeruk harta pasangan. Atau yang juga menyedihkan, saat orang yang menikah tak benar-benar tahu tujuan dari pernikahan yang akan dijalani. Saat itulah hati saya terenyuh.

Lagi, saya teringat ucapan Mario Teguh bahwa jatuh cinta adalah sebuah kecelakaan yang indah. Yang keindahannya hanya bisa diperpanjang dengan persahabatan. Maka pernikahan bukankah sebaiknya dilandasi rasa persahabatan?

Lalu mengapa perlu menikah hanya untuk menjaga persahabatan? Karena ada komitmen yang diinstitusikan.

Jika pernikahan disempitkan pada komitmen, maka sebenarnya kita menikah tiap saat. Dengan diri kita. Dengan kata-kata kita. Seandainya kita tidak mampu menikah (dalam hal ini) berkomitmen dengan hal-hal sederhana atau dengan kata lain saat kita tak mampu menepati kata-kata kita sendiri, bagaimana kita mampu berkomitmen dengan orang lain?

Jadi, bukankah wajar jika banyak pernikahan terombang-ambing dan berakhir menyedihkan? Kita tak mampu menikahi diri kita sendiri. Kita sering membohongi diri sendiri. Mengkhianati diri sendiri.

Mari mulai mencintai dan menghargai diri kita dan menjalankan pernikahan dengan baik dan bahagia. Dimulai dari pernikahan dengan diri kita sendiri.

(May’11)

Is It A Burden?

I was hoping that someone will ask me what difficulties I face as a vegetarian are. People keep judging and challenging me or doubt my decision. But hey, it is not the first time people under-estimate or doubt me!


Whether or not anyone reads it, I want to share that the hardest part of being vegetarian is when you become a burden for people around you because of your preference. Given the fact that most restaurants and food stalls serve meat based dishes, I find it difficult to find meatless food. As lacto-ovo, it is easier for me to find food than for vegan though. I'm consciously accept that. Becoming a vegetarian is not one night decision. I had considered that as well.


However, every time I go out with friends and they want to enjoy places where they have nothing for me to eat, they will need to change the plan. I'm glad to know that my friends are thoughtful. But I do know some of them grumble. I've been trying to explain that I'm OK when the only thing I can do is just having dessert or drink.


I have no idea how they 'suffer' from it. I just hope I'll find a way to release this guilt.I don't want to be a burden.



(May, 11. Curhat deh)

Batas Rasa

rasa ini tidak membakar, sayang
rasa ini menghangatkan

rasa ini tidak membekukan, cantik
rasa ini menyejukkan

tak menggebu
tak merampas
tak meringkus
tak memaksa

namun tak mengalah..tak pernah

tak akan ku mundurkan langkah
tak juga melewatinya

rasa ini sayang
biarkan begini

(May'11)

About me

Foto Saya
Cie
- writes everything coming to her mind - loves sleeping - wants to own a library - hates routine - loves the pleasure of discovery
Lihat profil lengkapku

Subscribe via Email

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

People Read the Blog

Visitor

hit counter