Kenangan dan kenyataan bergulir silih berganti, menjadi kenyataan baru yang segera menjadi kenangan karena tergilas waktu. Suara musik merambat melalui kabel yang sebelumnya tersimpul kusut, ke telinganya. Telinga yang tak acuh pada suara musik pasaran karena terlalu asik menikmati merdunya sore dan degup hatinya sendiri.
"Tuhan, terima kasih telah mengijinkan hatiku bahagia tanpa perlu alasan. Selain mungkin sore yang indah."
Kenangan berjalan, berhamburan, ada dan tidak ada.
Senyum.
(May, '12)
"Tuhan, terima kasih telah mengijinkan hatiku bahagia tanpa perlu alasan. Selain mungkin sore yang indah."
Kenangan berjalan, berhamburan, ada dan tidak ada.
Senyum.
(May, '12)