Blek..
Krr..KeRRR...
Sreurrr..
Plek..plek..plek
(putar keran//air mulai keluar pelan//semakin banyak//cukup deras//kupukul-pukul air di ember itu)
Namun tak kudengar 'byuurr' (penyepertian) saat kusiramkan air dari gayung, aku mendengarnya lebih seperti 'cruarep..' ("huh, pasti ada konspirasi organisasi besar yang berusaha menutupi suara-suara alam, cruarep menjadi byuurr", ujar asti yg dulu. Hehe..)
Tergelitik aku untuk memperhatikan suara-suara lain yang kerap dibahasakan lewat kecap panganteb (itu loh macam gek diuk, jung nangtung). Saat aku duduk di kursi bukan 'gek' yang kudengar, agak sulit memang kubahasakan namun setelah berusaha mencari padanan huruf-huruf yang mendekati tiap potong suaranya, aku anggap suara duduk tadi sebagai 'veshhh...'
Namun jika aku berujar veshhh... belum tentu orang-orang mengerti kalau yang kumaksud adalah duduk. (Kebanyakan,) Orang akan lebih mengerti jika kusimbolkan dengan 'gek'. Ah, simbol. Kesepakatan umum atas suatu hal adalah kunci untuk dapat berkomunikasi. Mungkin dengan cara itu pula bahasa lahir dan berkembang. Kesepakatan bersama.
Namun perhatikanlah, ada hal yang hilang dari penyimbolan dan pembahasaan. Coba dengarkan baik-baik suara motor yang sedang melaju. Bukan hanya ada 'bruum...' saja di situ. Ada 'cek..cek..cek', 'hesh...hesh...', dan suara lain yang sulit dan tak mungkin dibahasakan. Meskipun 'brum..brum..' sudah cukup mampu mewakilinya dan membuatmu mampu menyampaikannya pada orang lain, sesungguhnya ia telah tersempitkan dalam simbol (meskipun pada kenyataannya suara itu tetap seperti itu tak terpengaruh simbolmu).
Mari nikmati suara alam dengan menjadi pasif. Biarkan orkestra maha akbar ini memberikan persembahannya.
Apapun pem-bahasa-an kita atas suara-suara suci alam, marilah lihat bahwa tiap orang mampu membahasakan dengan caranya.
(Berhubung pemilu: Apapun bahasa yang kau pilih esok nanti, tak akan mengubah nusantara tetap anggun di tempatnya. Selamat memilih capres)
Byarbyur kah?
Ditulis
Cie
at
Senin, 06 Juli 2009
Blogged with the Flock Browser
0 komentar:
Posting Komentar