Hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa orang akan menjadi bahagia dengan mencari kebahagiaan sebanyak mungkin dan sedapat mungkin menghindari perasaan-perasaan yang menyakitkan. [1] Hedonisme merupakan ajaran atau pandangan bahwa kesenangan atau kenikmatan merupakan tujuan hidup dan tindakan manusia." (Wikipedia)
Terdengar sangat dangkal dan sia-sia jika tujuan hidup itu bersenang-senang untuk mendapat kebahagiaan dan menghindari kesakitan. Tapi jika dipikir ulang, bukankah memang begitu tujuan hidup kita sedalam apa pun makna yang berusaha disampaikan pada berbagai kemasan pandangan moral dan agama. Surga dan neraka, bukankah itu contoh kesenangan dan kesakitan. Mengejar kesenangan (baca:surga) dan menhindari kesakitan (baca:neraka)?
Hanya saja perlu diulas kembali apakah hal-hal yang kita pikir kesenangan memang membawa kebahagiaan atau justru menyengsarakan pada akhirnya? Berpesta, membeli semua benda termewah di dunia, makan makanan terenak, memiliki banyak pasangan, seks, dan sebutkan lainnya mungkin memang terlihat membawa kesenangan. Namun jika diperhatikan lebih dalam, apakah memang itu kebahagiaan?
Kehidupan para buddhis atau sufi yang bebas tanpa kemelekatan mungkin terlihat sebagai kesengsaraan. Kita sering lupa dan menilai kebahagiaan berbanding lurus dengan kepunyaan, kepemilikan. Padahal kepemilikan adalah konsep yang tidak jelas (tidak, saya bukan komunis). Dan konon kemelekatan adalah sumber penderitaan.
Lalu, bagaiman cara kita mendapat kebahagiaan dan menhindari penderitaan?
(Jul'11)