pada subuh itu, selepas hujan yang menyisakan wangi tanah
aku bersandar pada dinding yang semalaman tak berhenti menjeritkan kesunyian
mataku menerawang... melewati ventilasi kecil berdebu yang bau asap... terlalu pagi
pada subuh itu, aku bergegas beranjak
sang sipir sudah berteriak-teriak
"Bangun kalian pemalas! Kalian pikir bisa seenaknya makan tidur. Bangun!"
aku menyeret kaki yang bagai terpaku lantai dingin pada subuh itu
aku, seorang narapidana bernomor 9358741563AHJ
di sebuah penjara bernama ibu kota.
(Aug'11)
aku bersandar pada dinding yang semalaman tak berhenti menjeritkan kesunyian
mataku menerawang... melewati ventilasi kecil berdebu yang bau asap... terlalu pagi
pada subuh itu, aku bergegas beranjak
sang sipir sudah berteriak-teriak
"Bangun kalian pemalas! Kalian pikir bisa seenaknya makan tidur. Bangun!"
aku menyeret kaki yang bagai terpaku lantai dingin pada subuh itu
aku, seorang narapidana bernomor 9358741563AHJ
di sebuah penjara bernama ibu kota.
(Aug'11)
posted from Bloggeroid
0 komentar:
Posting Komentar