All That the Nature Shows Me

This is all about what the nature teaches me, through people, nature itself or consciousness.

Terperangkap di Cara

Senin sampai Jumat kerja. Sabtu Minggu untuk keluarga atau senang-senang dan/atau hell yeah sekolah karyawan! Apa hidup hanya untuk itu?

Semua mencari cara untuk menjadi "penuh" namun terlalu tersibukkan hingga lupa bahwa yang diperlukan adalah menjadi penuh bukannya terlanjur sibuk dengan cara menjadi penuh.

Contoh yang sangat baik adalah saat saya harus kebingungan belajar turunan tadi malam karena saya tidak mendapat kelas kalkulus. Oke, saya menikmati saat-saat otak saya jumpalitan untuk berpikir. Namun lebih dari itu, saya tidak tahu turunan itu untuk apa. Mungkin kita pernah mendengar celetukan orang-orang yang tidak suka matematika: "emang lu mau beli indomie di warung harus pake persamaan kuadrat?"

Itulah yang hilang, sekolah
kita terlalu disibukkan dengan metode. Hingga lupa, untuk apa belajar cara itu.

Mungkin tak hanya sekolah, dalam kehidupan sehari-hari pun kita lupa, untuk apa hidup. Para cendikiawan berusaha memecahkan apa itu hidup, beberapa mungkin berusaha memecahkan mengapa (dan sebagian menyerah untuk menjawab mengapa).

Saat kita mengikuti para cendikiawan itu, kita terlanjur bingung dengan cara. Dan inilah kita… lupa..

(May'10)

3 komentar:

Anonim 20 Mei 2010 pukul 22.14  

Kebanyakan pelajaran di sekolah sebenarnya diajarkan untuk menambah wawasan dan melatih kinerja otak kita. Kalo soal math yg advance yah, mungkin emang ngak bakal kerasa pentingnya dalam kehidupan sehari-hari, tapi tanpa disadari kita tiap hari melakukan perkiraan yg berdasarkan pemikiran logic dari math. e.g: pada saat menyeberang jalan, kita selalu memperkirakan kecepatan jalan kita terhadap kendaraan; atau pada saat pesan indomie, kalo kita bilang mau telornya 2 dan 1/2 matang; juga pada saat membayar dan menghitung uang kembaliannya :)

Intinya, seperti mengisi teka teki silang, semakin sering dan susah, maka otak kita semakin terbiasa (bisa2 ngitung duit pakai refleks dari liat warna dan jumlah lembarannya khan)

Cie 20 Mei 2010 pukul 23.41  

hahaha... ngitung duit pake refleks kita terhadap warna ehm..

kayak gini deh, latihan fingering maen piano. buat orang yang bukan pemain pro, latihan itu bisa ngebantu ngetik cepet atau ngelatih kelenturan tangan u aktifitas lain. tapi buat pemain pro, yah latian fingering penting sebagai teknik mereka main.

gitu juga mungkin matematika yg advc.

toh, matematika kan bahasa.. kembali ke asal usulnya, kita pengen supaya bisa punya bahasa universal... supaya bisa dapet pemahaman

poin saya, ga cuma matematika, semua cara yang dipakai manusia dalam rangka memahami keadaanpun harusnya ga ngebuat kita tujuan dari SEMUA ini

*sotoy si sayah*

Anonim 20 Mei 2010 pukul 23.51  

Keren lah.. gak bisa kasih komen dulu nich lagi sibuk gawe.. intinya mah baguslah isinya cukup mengena ke arah tujuan...

About me

Foto Saya
Cie
- writes everything coming to her mind - loves sleeping - wants to own a library - hates routine - loves the pleasure of discovery
Lihat profil lengkapku

Subscribe via Email

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

People Read the Blog

Visitor

hit counter