All That the Nature Shows Me

This is all about what the nature teaches me, through people, nature itself or consciousness.

Khomeini - Untuk Bangsa yang Tertindas

Acara pemutaran film dokumenter perjuangan Imam Khomeini di Usmar Ismail Hall tanggal 12 Pebruari 2011 ini cukup menarik perhatian saya. Meskipun tak tahu banyak soal Iran dan revolusi Islamnya, saya cukup tertarik dengan Iran karena sikapnya yang berani terhadap dunia barat serta kemajuan ilmu pengetahuannya. Berangkatlah saya dengan rasa penasaran yang membuncah untuk mengetahui perjalan tokoh di balik revolusi yang mencengangkan itu.

Tidak Barat Tidak Timur namun Kerakyatan Islam

Berbeda dengan tokoh-tokoh revolusi saat itu, beliau tidak mengusung salahsatu paham yang biasanya digunakan para revolusioner. Sebagai seorang ulama, para pakar politik dari negara lain banyak mempertanyakan landasan gerakannya. Slogan dari pergerakannya adalah: Tidak timur tidak barat tapi kerakyatan Islam.


Tugas Keagamaanku Menulis dan Berdakwah

Beliau sempat menyatakan bahwa ibadah sholat jumat adalah ibadah politis sehingga dakwah jumat seharusnya adalah dakwah politik. Dan Islam tidak bisa dipisahkan dari urusan politik. Karena Islam selain mengatur hubungan Allah dan manusia, ia juga mengatur hubungan antarmanusia. Serta menjelaskan bahwa mesjid seharusnya menjadi tempat menyelesaikan permasalahan umat.

Karena tindakan-tindakan beliau yang meresahkan rezim saat itu, beliau diasingkan di dalam negeri Iran sendiri serta luar negeri. Negara pertama yang menjadi pengsingan luar negerinya adalah Turki, lalu Irak dan terakhir Perancis. Di Turki dan Irak pada mulanya beliau bisa berdakwah dan berkorespondensi dengan anaknya di Iran untuk menyampaikan pesan-pesan politiknya. Namun selalu saja pada akhirnya ia mendapat pencekalan dengan berbagai cara. Sebab rupanya meskipun berada di pengasingan, beliau tetap mampu menyemangati perjuangan rakyat Iran bahkan memimpinnya.

Suatu saat di Irak, beliau dilarang berdakwah dan juga menulis tetapi beliau menolaknya dan mengatakan, "Tugas keagamaanku adalah menulis dan berdakwah...". Lalu tak lama beliau pindah ke Paris dan diancam tidak akan pernah diterima di negata Irak lagi.

Toleransi Keagamaan

Di Paris, beliau seperti di tempat pengungsian sebelumnya, mendapat banyak kunjungan sperti kalangan ulama dan pelajar. Kali ini wartawan Amerika pun termasuk di dalamnya. Dukungan dari warga Iran yang tinggal di Paris juga turut serta membuat beliau semakin bersemangat dengan perjuangannya.

Hal menarik selama beliau tinggal di Parissalah satunya adalah ketika malam Natal beliau menyurh anaknya membagikan kue untuk para tetangga mereka di sana. Kejadian ini cukup menarik media internasional dan perjuangan beliaupun semakin tersoroti.

Keberanian beliau mempertahankan kekayaan rakyat serta mengembalikan hak rakyat yang dirampas asing maupun segelintir orang dari bangsanya yang berkhianat dan penjilat asing semestinya menjadi pelecut semangat kita, sebagai orang muda untuk juga membebaskan bangsa ini dari penjajahan modern yang bersembunyi dibalik indahnya kata demokrasi, HAM dan modernisasi yang hanya sekedar kata tidak menyata, tidak benar-benar merakyat, melindungi hak maupun pemajuan di segala bidang. Bukan?

Hmmm.. Mulai dari mana?

(Feb'11, saya ga ngerti politik, ga ngerti revolusi..cuma pengen bangsa kita maju)

0 komentar:

About me

Foto Saya
Cie
- writes everything coming to her mind - loves sleeping - wants to own a library - hates routine - loves the pleasure of discovery
Lihat profil lengkapku

Subscribe via Email

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

People Read the Blog

Visitor

hit counter